Cara mengatasi Mani Encer

Cara mengatasi Mani Encer

Mani encer atau sperma encer merupakan masalah bagi orang dewasa yang banyak diperbincangkan karena tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada kemandulan, hubungan intim dan mempunyai anak merupakan hal penting dalam suatu pernikahan oleh sebab itu apabila kurang salah satu elemen saja maka akan terjadi kepincangan. Kemandulan memang sulit untuk disembuhkan tapi ketidaksuburan bisa diatasi dengan berbagai solusi.
Cara mengatasi Mani Encer
Cara mengatasi Mani Encer

Pengertian Mani Encer

Air mani atau semen yaitu zat cair yang meninggalkan tubuh saat ejakulasi, sperma adalah sel bergerak dalam air mani yang menyebabkan pembuahan. Rata-rata hanya 5% (volume) air mani terdiri dari sel sperma dan itu sepenuhnya 25-50% dari sperma yang mati atau abnormal dan tidak mampu menghasilkan keturunan.

Mani encer atau sperma encer yang dalam istilah medisnya dikenal sebagai azoospermia atau oligospermia. Ada dua pengertian yang berbeda pada dua istilah tersebut yaitu apabila seorang hanya memiliki sel sperma kurang dari 20 juta sel disebut menderita oligospermia. sedangkan seseorang yang disebut menderita azoospermia terjadi apabila seorang pria tidak mengeluarkan sperma sedikitpun saat berejakulasi. Sperma encer menyebabkan pria tidak subur dan tidak mampu melakukan pembuahan pada sel telur wanita, pada akhirnya kehamilan pun tidak akan pernah terjadi.

Pria normal yang tidak memiliki sperma encer akan mengeluarkan sperma antara 20-120 juta per milimeter disetiap ejakulasi. Kondisi ini cukup sehat untuk membuahi sebuah sel telur dalam tubuh wanita. Namun sayangnya dengan jumlah antara 20-120 juta sperma tiap milimeter belum tentu berhasil untuk membuahi sel telur. Ada beberapa alasan yang mendasari masalah ini, salah satunya adalah sel sperma yang keluar saat berejakulasi mengalami keanehan dalam motilitas (kemampuan untuk bergerak) sperma dan jumlah sperma yang dikandung.Keanehan-keanehan tersebutlah yang menyebabkan suatu pasangan belum dikaruniai anak. Tidak hanya wanita yang tidak subur tetapi lelaki pun juga bisa mengalami ketidaksuburan, contohnya sperma encer atau mani encer.

Salah satu masalah mani encer yang diderita oleh seorang pria adalah asthenospermia, dimana kecepatan sel sperma kurang dari 20 mikrometer tiap detik. Tentu saja dengan adanya sperma encer atau mani encer bisa mengganggu kesuburan seorang pria dan menghambat proses kehamilan untuk sang istri. Luangkanlah waktu untuk berkonsultasi pada ahli urologi untuk membantu anda mengatasi permasalahan ini. Biasanya anda akan disarankan untuk melakukan beberapa tes di laboratorium untuk mengetahui penyebab dari sperma encer.

Penyebab Mani Encer

Untuk memahami yang menyebabkan mani encer, maka perlu memahami dulu bagian yang lebih solid (padat) dari semen dan yang menyebabkan kekentalan air mani. Ada empat bagian utama dari sistem reproduksi laki-laki yang berkontribusi terhadap pembentukan sperma:
  • Testis bertanggung jawab untuk menyediakan sperma untuk membuahi wanita.
  • Vessicle mani menghasilkan zat yang kaya akan fuktosa gula. Cairan ini merupakan 50% dari total volume air mani dan fruktosa yang digunakan sebagai bahan bakar untuk sperma.
  • Kelenjar prostat menyumbang sekitar 25% dari volume air mani yang hilang, sperma akan mati oleh keasaman vagina.
  • Yang terakhir adalah kelenjar bulbourethral, yang berfungsi sebagai pelumas ejakulasi dan meningkatkan kecepatan air mani ketika meninggalkan tubuh. Hal ini memungkinkan semen untuk disimpan lebih lama di rahim wanita dan meningkatkan kesuburan.

Ada beberapa penyebab air mani encer, bening, dan berair, yaitu:

  • Jumlah sperma tidak memadai >> Penyebab paling umum dari masalah ini adalah terlalu sering ejakulasi. Pada seseorang yang sangat aktif secara seksual atau seseorang yang sering mastrubasi atau onani, testis tidak punya cukup waktu untuk menghasilkan sel sperma. Sel sperma rata-rata membutuhkan waktu 70 hari untuk matang dan siap untuk ejakulasi, sementara setiap ejakulasi tidak mengosongkan testis dari sel sperma, setelah beberapa hari mengalami ejakulasi yang sering, testis akan kehabisan sperma dan tidak lagi memberikan kontribusi sperma pada air mani.
  • Kekurangan Fruktosa >> Fruktosa muncul terutama dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh kekurangan fruktosan dan menyebabkan air mani encer juga bening. Yang paling menonjol adalah diet yang tidak memiliki karbohidrat dan gula yang diperlukan. Entah karena kemiskinan atau yang lainnya. Diet tanpa energi yang cukup akan menghasilkan air mani yang kurang dalam fruktosa. Penyebab lainnya karena kelelahan dapat menyebabkan kondisi ini, sebagaimana gula digunakan oleh tubuh untuk energi agar dapat beraktifitas.
  • Faktor suhu >> suhu yang panas akan membuat testis merasa panas dan gerah sehingga testis tidak mampu bekerja secara maksimal apabila disekitar alat vital terganggu karena suhu tersebut. Disarankan memakai celana dari bahan katun dan tidak terlalu ketat agar mampu menyerap keringat dengan baik.
  • Suka menggunakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
  • Mengalami gangguan hormon seperti hormon testosteron dan kurangnya hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone)
  • Faktor psikologis >> seperti rasa cemas, stress, takut tidak memberikan kepuasan dan lain-lain. Semakin baik mood anda maka baik pula sperma yang dihasilkan.
  • Kurangnya asupan nutrisi dan konsumsi vitamin yang banyak mengandung vitamin C, mineral, zat besi, serat, selenium dan zinc
  • Faktor lingkungan >> lingkungan yang bersih dan nyaman dapat berpengaruh pada jiwa anda karena hati dan fikiran bisa terbawa menjadi bahagia, tidak seperti pada lingkungan yang kotor dan teremar
  • Gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik atau berlebihan >> seperti banyak minum alkohol, narkoba, suka kuliner makanan, dan lain-lain
  • Riwayat penyakit >> Penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi dan sebagainya juga dapat mempengaruhi produksi hormon dan produksi sperma, seiring dengan berjalannya usia
  • Faktor usia >> Kebanyakan masyarakat berpendapat bahwa jika seorang pria telah memasuki usia 40-50 tahun akan mengalami pubertas yang kedua kalinya dalam arti seorang pria merasa seperti memiliki gairah yang baru sehingga kinginan berseksual juga semakin tinggi. Namun dengan usia yang terbilang sudah tidak muda lagi akan kehilangan kepadatan dari bentuk sperma (menurunnya jumlah sperma), dan kemampuan gerak sperma jika ia masih ingin memiliki keturunan.

Ciri-ciri Air Mani (sperma) yang Sehat

Air mani atau semen merupakan suatu hal yang menentukan kehidupan seksnya bagi seorang pria, di dalam air mani atau semen ini ada jutaan sperma yang akan menentukan tingkat kesuburan pria tersebut. Bagi pria mengalami ereksi dan ejakulasi yang kuat dengan air mani yang banyak adalah sebuah kehidupan seks yang sangat menyenangkan. Berikut tanda-tanda untuk melihat apakah air mani seorang pria termasuk kategori normal atau tidak, yaitu:
  • Air mani yang sehat biasanya berwarna putih atau abu-abu, kadang-kadang berwarna kekuningan. Jika air mani berwarna merah muda atau merah itu artinya ada masalah serius yang harus dikonsultasikan ke dokter karena tandanya mengandung darah yang nantinya bisa di diagnosa oleh dokter
  • Ketika ejakulasi air mani membentuk cairan yang lengket seperti jelly. Jika terlalu encer dapat menyebabkan masalah kesuburan
  • Rata-rata volume air mani normal yang dihasilkan pada ejakulasi 2-5 ml (setengah sampai 1 sendok makan ukuran inggris). Volume air mani menjadi bermasalah jika kurang dari 1,5 ml yang disebut hypospermia yang membuat ejakulasi menjadi kering. Sementara jika jumlah semen lebih dari 6ml secara terus-menerus maka kondisinya disebut hyperspermia
  • Dalam setiap 1ml air mani seharusnya terdapat ada 20 juta sperma. Atau jumlah sperma minimal untuk pria subur adalah 40 juta sperma dimana 75% nya harus hidup
  • Dari jumlah sperma yang hidup tadi, maka 25% nya harus bisa berenang dengan cepat menuju sel telur dan 30% nya harus berbentuk normal alias sempurna.

Jumlah air mani yang normal sangat bagus untuk kesehatan pria karena bisa:

  • Meningkatkan kualitas sperma
  • Meningkatkan libido (gairah seks)
  • Menghasilkan keturunan yang sehat dan banyak
  • Meremajakan tubuh
  • Terlihat tampak muda
  • Memberikan energi dan kekuatan untuk tubuh
  • Membangun kekebalan terhadap penyakit

Pencegahan

Ikutilah tips berikut ini untuk memperbaiki dan meningkatkan jumlah sperma, antara lain:
  • Berhenti merokok
  • hindarilah memakai celana ketat dan panas
  • Mulailah makan makanan yang tepat (rendah lemak, berprotein tinggi, sayuran dan seluruh jenis padi-padian yang baik bagi kesehatan)
  • Kurangi hubungan intim dan mastrubasi
  • Kurangi alkohol
  • Olahraga otot
  • Mencoba suplemen (obat herbal tricajus)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel